Analisis Nilai Tambah Pengolahan Bawang Goreng (Kasus pada KWT Kemuning Kabupaten Kepahiang – Bengkulu)

  • Wawan Eka Putra Badan Litbang Kementerian Pertanian, Bengkulu
  • Lina Ivanti Badan Litbang Kementerian Pertanian, Bengkulu
  • Jhon Firison Badan Litbang Kementerian Pertanian, Bengkulu
  • Andi Ishak Badan Litbang Kementerian Pertanian, Bengkulu
Keywords: bawang merah, bawang goreng, nilai tambah, KWT, metode Hayami

Abstract

Pengolahan bawang goreng merupakan alternatif usaha yang dapat dikembangkan
dalam skala kecil dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk meningkatkan nilai
tambah dan pendapatan wanita tani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah
pengolahan bawang goreng di KWT Kemuning, Desa Limbur Lama, Kecamatan Bermani Ilir,
Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan
Juni 2021. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan
pengurus dan anggota KWT serta pengamatan dalam proses produksi. Data yang dikumpulkan
yaitu karakteristik KWT, tahapan proses pengolahan bawang goreng, biaya pengolahan dan
hasil produksi serta nilai penjualannya. Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami
dengan cara mengurangkan nilai output dengan harga bahan baku dan sumbangan input lain
tanpa biaya tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh
KWT dalam satu periode produksi setiap minggu dengan bahan baku 50 kg bawang merah
sebesar Rp. 7.609/kg dengan rasio nilai tambah 13,55%. Nilai tambah yang diperoleh KWT
masih tergolong kecil sehingga diperlukan efisiensi dalam proses produksi, misalnya melalui
kerjasama dengan petani bawang merah dalam penyiapan bahan baku.

Published
2021-08-28
How to Cite
Putra, W., Ivanti, L., Firison, J., & Ishak, A. (2021). Analisis Nilai Tambah Pengolahan Bawang Goreng (Kasus pada KWT Kemuning Kabupaten Kepahiang – Bengkulu). Semnas Corisindo, 1(1), 428-434. Retrieved from https://ejournal.raharja.ac.id/index.php/corisindo/article/view/1938