Pelatihan Teknologi Pembelajaran Daring Bagi Sekolah Non Formal Anak Berkebutuhan Khusus Yang Terdampak Covid19
Abstract
Dimasa pandemi covid seperti saat ini telah merubah banyak kebiasaan kegiatan dalam
kehidupan manusia. Baik itu cara hidup, cara berkomunikasi, kebiasaan ditempat pekerjaan,
maupun kebiasaan pembelajaran disekolah dan perguruan tinggi [5]. Salah satu eleme n
masyarakat yang terkena dampak adalah sebuah sekolah non formal setingkat pendidikan anak
usia dini di Pangkalpinang Bangka belitung. Namun kendala yang sulit timbul adalah karena
sekolah ini fokus pada penddikan anak anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki kurikulum
Playtherapy, inklusi, bimbingan stimulasi dan peningkatan syaraf motorik anak. Beberapa
permasalahan yang timbul yaitu betapa susahnya memberikan materi kurikulum pendidikan
karakter berupa metode Playtherapy dan peningkatan syaraf motor ik anak melalui
pembelajaran online. Permasalahan yang timbul adalah ketidakmampuan para pengajar (
fasilitator ) dalam menggunakan aplikasi online, yang kedua adalah ketidaksiapan pihak sekolah
dalam menyiapkan fasilitas pembelajaran online bagi para fasilitator baik dari sisi perangkat
keras, perangkat lunak dan fasilitas quota bandwidth dimasa pandemi ini [4]. Permasalahan
yang sangat vital adalah bagaimana caranya menyampaikan program inklusi bagi anak
berkebutuhan khusus melalui pembelajaran online dibawah pengawasan seorang psikiater.
Disamping itu fasilitator tetap harus melakukan kegiatan mengajar di sekolah adalah karena
kegiatan belajar mengajar di sekolah anak berkebutuhan khusus harus melalui pengawasan ketat
dari Psikiater dan pengawas [1].Metode pelatihan menggunakan simulasi pembelajaran online
baik melalui teknik presentasi yang dikontrol ketat oleh psikiater maupun melalui video
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Dengan meningkatnya kemampuan fasilitator
maka hasil akhir yang dicapai dirasakan mampu memenuhi keinginan pihak sekolah dan orang
tua anak.