Implementasi Metode Certainty Factor Untuk Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis Dan Monitoring Kasus Stunting

Main Article Content

Noviandi Noviandi Bagus Hidayah Riya Widiyanti

Abstract

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa Asia Tenggara merupakan wilayah dengan penderita stunting tertinggi di dunia sebesar 31,9%. Sedangkan Indonesia menjadi negara ke-enam yang memiliki jumlah stunting tertinggi di Asia Tenggara dengan total 36,4%. Tujuan penelitan ini adalah mengembangkan sistem pakar berbasis website yang dapat digunakan sebagai diagnosa dan melakukan monitoring kasus stunting yang ada du wilayah Puskesmas Pondok Jagung Tanggerang Selatan. Metode yang digunakan adalah metode certainty factor, dan sistem diuji menggunakan metode blackbox. Hasil pengujian sistem dinyatakan sesuai dengan fungsi sistem yang diinginkan. Rules yang dihasilkan memiliki faktor keyakinan yang tinggi. Nilai certainty factor yang dihasilkan memiliki kesesuaian setelah melalui proses analisis dan diterima oleh pakar. Dengan adanya sistem pakar diagnose stunting, maka dapat mengurangi resiko stunting untuk ibu hamil.


Kata KunciDiagnosa Stunting, Certainty Factor, Ibu Hamil, Sistem Pakar

Article Details

How to Cite
Noviandi, N., Hidayah, B., & Widiyanti, R. (2023). Implementasi Metode Certainty Factor Untuk Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis Dan Monitoring Kasus Stunting. ICIT Journal, 9(2), 247-257. https://doi.org/https://doi.org/10.33050/icit.v9i2.2957
Section
Articles

References

[1] UNICEF/WHO/WORLD BANK, “Levels and trends in child malnutrition UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates Key findings of the 2021 edition,” World Heal. Organ., pp. 1–32, 2021, [Online]. Available: https://www.who.int/publications/i/item/9789240025257.
[2] S. Zuhriyah and P. Wahyuningsih, “Pengaplikasian Certainty Factor Pada Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Campak Rubella,” Ilk. J. Ilm., vol. 11, no. 2, pp. 159–166, 2019, doi: 10.33096/ilkom.v11i2.441.159-166.
[3] Kementerian Kesehatan RI, “Cegah Stunting Itu Penting,” Kementerian Kesehatan RI, 2022. https://www.instagram.com/cegahstunting/?hl=id (accessed Jun. 27, 2023).
[4] M. Q. Dary, A. H. Jatmika, and M. K. Htet, “Pembuatan Sistem Informasi Pemantau Sampel Berbasis Web Di Action Against Stunting Hub Indonesia,” J. Begawe Teknol. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 44–55, 2022, doi: 10.29303/jbegati.v3i1.605.
[5] F. Wajidi and N. Nur, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Stunting pada Balita Menggunakan Metode Forward Chaining,” J. Inform. Univ. Pamulang, vol. 6, no. 2, pp. 401–407, 2021, [Online]. Available: https://www.neliti.com/publications/467038/.
[6] B. W. Maynarni et al., “Perancangan Website Edukasi Stunting Dan Pencegahannya Designing Education Website Stunting and Its Prevention,” e-Proceeding Art Des., vol. 7, no. 2, pp. 2728–2739, 2020.
[7] B. Sapriatin and A. F. Sianturi, “Penerapan Teorema Bayes Mendeteksi Stunting pada Balita,” J. Media Inform. [Jumin], vol. 3, no. 1, pp. 24–37, 2021.
[8] A. Sucipto, Y. Fernando, R. I. Borman, and N. Mahmuda, “Penerapan Metode Certainty Factor Pada Diagnosa Penyakit Saraf Tulang Belakang,” J. Ilm. FIFO, vol. 10, no. 2, pp. 18–26, 2018, doi: 10.22441/fifo.2018.v10i2.002.
[9] A. S. Sembiring et al., “Implementation of Certainty Factor Method for Expert System,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1255, no. 1, 2019, doi: 10.1088/1742-6596/1255/1/012065.
[10] X. Yuan et al., “A Comparative Analysis of Certainty Factor-Based Machine Learning Methods for Collapse and Landslide Susceptibility Mapping in Wenchuan County, China,” Remote Sens., vol. 14, no. 14, 2022, doi: 10.3390/rs14143259.
[11] S. A. Alhamid, B. T. Carolin, and R. Lubis, “Studi Mengenai Status Gizi Balita,” J. Kebidanan, vol. 7, no. 1, pp. 131–138, 2021, doi: 10.33024/jkm.v7i1.3068.
[12] E. T. Marbun, K. Erwansyah, and J. Hutagalung, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kolesterol Pada Remaja Menggunakan Metode Certainty Factor,” J. Sist. Inf. Triguna Dharma (JURSI TGD), vol. 1, no. 4, pp. 549–556, 2022, doi: 10.53513/jursi.v1i2.4910.
[13] K. D. P. Novianti, K. Y. D. Jendra, and M. S. Wibawa, “Diagnosis Penyakit Paru Pada Perokok Pasif Menggunakan Metode Certainty Factor,” Inser. Inf. Syst. Emerg. Technol. J., vol. 2, no. 1, p. 25, 2021, doi: 10.23887/insert.v2i1.35122.
[14] K. E. Setyaputri, A. Fadlil, and S. Sunardi, “Analisis Metode Certainty Factor pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT,” J. Tek. Elektro, vol. 10, no. 1, pp. 30–35, 2018, doi: 10.15294/jte.v10i1.14031.
[15] D. T. Yuwono, A. Fadlil, and S. Sunardi, “Penerapan Metode Forward Chaining Dan Certainty Factor Pada Sistem Pakar Diagnosa Hama Anggrek Coelogyne Pandurata,” Klik - Kumpul. J. Ilmu Komput., vol. 4, no. 2, p. 136, 2017, doi: 10.20527/klik.v4i2.89.
[16] N. Noviandi, D. Aryani, and A. Ichwani, “Sistem Pakar Diagnosis Tingkat Stres Berbasis Android dengan Metode Certainty Factor,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 6, no. 4, pp. 2367–2375, 2022, doi: 10.30865/mib.v6i4.4727.
[17] P. Atika, A. S. Sahay, N. Nugrahaningsih, A. Lestari, and F. Sylviana, “Sistem Pakar Tingkat Stres Pada Mahasiswa Skripsi Berbasis Website (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya),” J. Teknol. Inf. J. Keilmuan dan Apl. Bid. Tek. Inform., vol. 17, no. 1, pp. 81–89, 2023, doi: 10.47111/jti.v17i1.8241.